Kalau sudah murni, kenapa
mesti ada tes TKB lagi?
Mana hasil tes TKBnya?
jangan-jangan ada sesuatunya (Wani piro?) :D
Tes TKB ini tidak terjadi di semua daerah, hanya
daerah tertentu yang menginginkan adanya tes tahap kedua (tes TKB). Menurut
saya, tes TKB sangat rentan dengan adanya permainan lobi-lobi kekuasaan,
apalagi jika nama dan nilai dari peserta yang lainnya tidak dicantumkan dengan
transparan.
Kecurigaan saya semakin menjadi ketika melihat hasil
tes CPNS kakak pada hari pengumuman (9/2/2015).
Pada tes TKD yang lalu, nilai kakak tertinggi kedua
se Kab. Wakatobi dan nilai tertinggi pertama untuk Jurusan yang dipilihnya
(Guru Fisika Pertama).
Namun, setelah hasil tes TKB (tes tahap dua) keluar,
nama dan nilainya tidak dimunculkan. Sedikit menebak-nebak, berikut saya kutip
hasil pengumuman yang lolos.
Sebagian hasil pengumuman tes CPNS di Daerah
Wakatobi :
Seandainya nilainya kakak dimasukkan, minimal nilai 60 di TKB:
Berikut hitung-hitungan lewat MS. Excel
Nilai Akhir = 60% Nilai tes TKD + 40% Nilai
tes TKB
Menurut saya, kalau kita menginginkan kemurnian,
tidak mesti ada tes tahap kedua. Kalau ada tes kedua, ini membuka peluang
untuk hasil yang tidak murni lagi.
Karena tidak terbuka, sama saja tes ini tidak
transparan, jadi wajar saja kami orang awam ini mencurigai adanya permainan di
dalamnya.
Setidaknya dimunculkan nama dan nilai dari seluruh
peserta di tes tahap kedua, sehingga jika itu jelas tercantum, tidak akan
menjadi pertanyaan lagi.
Demikian suara hati saya, semoga mendapat tanggapan.
Terimakasih.
Salam,
/Dhana
NB :
*) TKD = Tes Kompetensi Dasar ; TKB = Tes Kompetensi
Bidang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar